.

Premium Wordpress Themes

Minggu, 15 Januari 2012

Jagad Alit-Jagad Agung

Di bulan ini, umat Hindu merayakan Hari Raya Nyepi. Nyepi berasal dari kata dasar "Sepi". Pada hari itu, umat hindu tidak melakukan aktivitas seperti biasanya. Tujuan dari Nyepi sendiri adalah untuk memohon ke hadapan GUSTI ALLAH. Disamping itu, tujuan Nyepi juga untuk mensucikan Jagad Alit (manusia) dan Jagad Agung (alam semesta).  

GUSTI ALLAH senantiasa menciptakan apa yang ada di dunia ini berpasang-pasangan. Jika ada Jagad Alit yang identik dengan manusia, maka juga ada Jagad Agung yang identik dengan alam semesta. Jagad Alit dan Jagad Agung itu cenderung saling melengkapi.

Jagad Agung di dalamnya ada banyak Jagad Alit. Demikian pula sebaliknya. Di dalam Jagad Alit terdapat Jagad Agung. Apa artinya? Bagi para pelaku spiritual tentu tidak asing lagi dengan kedua istilah tersebut. Kita bisa menyusuri seantero jagad jika memasuki tataran Jagad Alit.

Seperti halnya sudah pernah ditulis sebelumnya, bahwa Kanjeng Sunan Kalijaga pernah memiliki pengalaman seperti itu dan pengalaman spiritual beliau itu disamarkan lewat cerita wayang berjudul "Bimo Suci". Ketika Bima bertemu dengan Dewa Ruci, terjadilah percakapan keduanya dan Bima disuruh untuk masuk ke telinga kiri Dewa Ruci.

"Masuklah kamu Bima ke 'Telinga Kiriku'," ujar Dewa Ruci yang bertubuh mungil. "Mana mungkin aku yang bertubuh besar masuk ke telinga kirimu?" tanya Bima.

Lalu Dewa Ruci bertanya,"Kamu merasa besar Bima? Lebih besar mana kamu dengan alam semesta ini?" Bima pun menjawab,"Lebih besar alam semesta". Dewa Ruci mengatakan,"Lha alam semesta yang besar ini saja cukup masuk ke dalam diriku, kok kamu yang tidak sebesar dibandingkan alam semesta tidak cukup?" Dari situlah Bima masuk ke dalam diri Dewa Ruci lewat telinga kirinya.

Dari cerita wayang tersebut, kita disuruh untuk membaca berbagai simbol. Apa saja simbol yang bisa dibaca?

Tubuh Dewa Ruci sangatlah kecil. Artinya, dalam tubuh manusia ini terdapat sesuatu yang kecil. Dan jika sesuatu yang kecil itu dimasuki, maka kita akan menemukan 'alam semesta' di dalam diri kita.

Disamping itu, Dewa Ruci menyuruh Bima untuk masuk lewat Telinga Kirinya. Telinga Kiri disini memiliki arti bahwa hal itu merupakan ilmu yang harus disembunyikan. Kiri berarti siri.

Sepi dan Ramai

Percayakah Anda bahwa orang yang suka berada di tempat dugem (dunia gemerlap) itu adalah orang-orang yang kesepian? Itulah kenyataannya. Bagaimana bisa? Mereka adalah orang-orang yang merasa kesepian sehingga harus mencari keramaian.

Berbeda dengan orang yang suka melakukan Dzikir, meditasi ataupun semedi. Mereka adalah orang-orang yang cenderung mencari sepi. Mereka asyik dengan kesepian itu. Mereka menyatu dengan kesepian tersebut.

Untuk itulah, umat Hindu merayakan Hari Raya Nyepi yang berarti bersatu dengan sepi dan memasuki Jagad Alit.



sumber : kawruh-kejawen.blogspot.com